Dalam Sambutannya,Wagubsu Musa Rajekshah mengingatkan agar seluruh kontingen menjaga nama baik Sumatera Utara. ” Saya yakin seluruh relawan yang berangkat karena cinta dengan Sumatera Utara,karena itu.jaga kekompakan dan jalin komunikasi yang baik antar sesama relawan di sana.sehingga Sumut meninggalkan kesan yang baik.” pesan Musa Rajeksah yang sering disapa Ijeck ini.
TKRN VI yang dilaksanakan setiap lima tahunan ini,kiranya dapat menjadi ajang menunjukkan kemampuan dan potensi Sumut di tingkat Nasional.untuk itu,seluruh kontingen PMI Maluku harus menjaga kesehatan agar mengikuti seluruh kegiatan dengan baik.pada kesempatan tersebut,Musa Rajekshah yang juga Ketua PMI Kota Medan memberikan uang saku untuk seluruh Relawan yang mengkuti kegiatan tersebut.
Pada kegiatan tersebut Wagubsu didampingi Kadispora Provinsi Sumut H.Baharuddin Siagian SH. Ketua Koni Sumut,Jhon Ismadi Lubis yang juga Sekretaris PMI Kota Medan.Turut Hadir Ketua PMI Provinsi Sumut yang diwakili Sekretaris PMI Provinsi Sumut,Drs.Edi Siswanto.Wakabid PMR & Relawan,Dr.M.Fitri Ramadani MSi.Wakabid Organisasi,Drs Chairil Siregar.
Dari PMI Kota Medan ada Wakabid Organisasi & SDM Meiji Morico, Wakabid Pengembangan Citra dan Hubungan Antar Lembaga,Drs.H.Arman Samara SH.Wakabid PMR & Relawan Esti Febrianto SPd.Wakil Sekretaris,Rosda SE serta Kepala Markas Zulhamsyah.
Adapun Kontingen TKRN VI PMI Provinsi Sumut sebanyak 139 relawan dari 14 PMI Kab/kota di Sumut.Wakabid PMR & Relawan Provinsi Sumut Dr.M.Fitri Ramadani MSi mengatakan ” TKRN VI ini yang dilaksanakan di Waduk Jatiluhur.Jawa Barat merupakan kegiatan untuk mengevaluasi pengembangan & potensi relawan PMI di tingkat Nasional khususnya relawan PMI di Sumatera Utara.”
“Pada TKRN sebelumnya di Tahun 2013. PMI Provinsi Sumut peringkat 1 terbaik 12.kita berharap pada TKRN VI ini bisa lebih baik lagi mengingat persiapan yang cukup diantara mengadakan Training Center (TC) yang pertama hingga ke dua untuk seluruh relawan yang akan diberangkatkan di kegiatan tersebut.ungkap Dr.M.Fitri Ramadani yang sering disapa kak fitri.
]]>Dalam pelatihan tersebut PMI Prov sumut mengundang PMI Kab/Kota se – sumut sebagai peserta.yang bertujuan untuk dapat melatih Staf/Kepala Markas/Pengurus yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengelola organisasi/program kerja di PMI Kab/Kota masing-masing.
Pelatihan PMER 2018 ini yang dilaksanakan oleh PMI Prov sumut sangat bermanfaat bagi peserta PMI Kab/Kota yang bertujuan untuk memperkenalkan proses manajemen proyek atau program kerja di lingkungan PMI Kab/Kota masing-masing, mulai dari Perencanaan, Monitoring, Evaluasi serta Pelaporan.dan juga memperkenalkan konsep – konsep dasar, pendekatan/metode.langkah langkah dan alat/peraga atau format yang digunakan dalam Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan secara rinci khususnya bagi peserta yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengelola organisasi/ program yang ada di PMI nya masing masing.
PMI Prov sumut mengundang 2 fasilitator dari PMI Pusat untuk memberikan materi materi kepada peserta dalam Pelatihan PMER 2018 tersebut.
]]>Dalam Sambutannya Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Maluku Bapak DR.Rahmat shah yang diwakilkan oleh Bapak Chairil Siregar SH Ketua Bidang Organisasi dan Sumber Daya PMI Maluku,mengatakan bahwa pengurus PMI Kabupaten Nias Barat masa bakti 2016-2021, dengan harapan agar dapat mempertahankan prestasi yang telah diperolehnya selama ini, dan dapat menumbuhkembangkan berbagai kegiatan kemanusiaan, dan Menyisihkan waktunya sebagai wujud kepedulian terhadap sesama yang terkena musibah atau bencana.
Dan kepada para pengurus PMI yang lama saya sampaikan pula ucapan “terima kasih” dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala pengabdian dan dedikasinya selama ini.
Lebih lanjut Sekretaris PMI Provinsi Maluku yaitu Bapak Drs Edi Siswanto mengatakan penggantian pengurus di dalam suatu organisasi adalah suatu hal yang wajar. Demikian pula bagi organisasi Palang Merah Indonesia Kabupetan Nias Barat. Penggantian pengurus merupakan mekanisme lima tahunan yang harus ditaati sesuai ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PMI
Pelantikan Pengurus PMI Kabupaten Nias Barat periode 2016 – 2021 ditandai dengan Penandatanganan Naskah Pelantikan juga ditandai dengan penyerahan Petaka PMI kepada Pengurus yang baru dilantik oleh Ketua Bidang Organisasi dan Sumber Daya PMI Maluku yaitu Bapak Chairil Siregar SH di Markas PMI Provinsi Maluku, Kamis 30 Maret 2017.
]]>Tidak diketahui identitas pendonor yang darahnya positif HIV. Menurut Rozi, selesai donor, petugas hanya mencatat golongan darah dari pendonor. Darah itu kemudian diperiksa lewat alat khusus seharga Rp 2,5 miliar. Alat itulah, kata dia, yang memastikan ada tidaknya penyakit. “Jadi kami tidak tahu itu darahnya siapa, karena sudah tercampur,” ujar Rozi.
Alat pemeriksa darah otomatis yang dimiliki PMI Bangkalan merupakan satu-satunya di Pulau Madura. Alat itu bantuan dari Kementrian Kesehatan.
Pantauan Tempo, darah yang tidak layak pakai itu disimpan dalam sebuah lemari pendingin khusus. Menurutr Rozi, sudah tiga bulan darah itu terpaksa disimpan. Padahal menurut prosedur medis, darah yang tidak layak harus segera dikirim ke rumah sakit untuk dimusnahkan. Namun, kata dia, pemusnahan belum dilakukan karena mesin pemusnah milik Rumah Sakit Umum Daerah Syamrabu Bangkalan rusak dan belum diperbaiki. “Harus dikirim ke Surabaya, belum tahu kapan,” kata dia.
Rozi menambahkan banyaknya darah yang kadaluwarsamembuat PMI merugi. Sebab, biaya pemeriksaan kantung darah mulai dari pengambilan awal hingga pemeriksaan dengan alat khusus sebesar Rp 280 ribu per kantung. “Tidak masalah rugi, yang penting bagi kami menyelamatkan banyak orang,” kata Rozi.
Adapun kebutuhan darah di Bangkalan berkisar antara 600 hingga 1.000 kantung per bulan. Stok darah yang tersedia sebanyak 498 kantung. “Stok ini cukup, karena selama ramadan ada tambahan dari program donor yang akan kami gelar,” tutur Rozi.
]]>Ketua Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, menyatakan hampir semua Rumah Sakit di Garut mengalami kekosongan darah. “Suplai darah saat ini untuk Garut dari Bandung. Tadi juga ada pasien yang membutuhkan darah, tapi darahnya tidak ada di Rumah Sakit,” ujarnya di Pengungsian yang berada di Makorem 062 Tarumanagara, Kamis, 22 September 2016
Menurut dia, bila kondisi ini harus cepat diperbaiki supaya kebutuhan dara di Garut segera terpenuhi kembali. Kebutuhan darah pada di saat bencana seperti ini justru meningkat.
Ginanjar telah meminta pemerintah daerah untuk segera membangun Unit Transfusi Darah baru. “Tadi saya sudah bicara dengan wakil bupati dan wakil gubernur, mereka secara lisan sudah siap,” ujarnya.
Saat ini unit transfusi darah beroperasi sementara di Rumah Sakit Guntur milik TNI angkatan Darat. Pada saat banjir beberapa waktu lalu, persediaan darah sebanyak 500 labu yang berada di PMI dan bank darah di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut, terbawa banjir.
Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar mengaku akan memfasilitasi kebutuhan yang sangat mendesak baik dari PMI maupun dari pemerintah daerah. “Harus secepatnya mengajukan permohonan bantuan secara tertulis, biar kami bisa cepat untuk mencairkan peralatan yang dibutuhkan khususnya di bidang kesehatan,” ujarnya singkat.
]]>Menurut wakil presiden terpilih ini, kemakmuran suatu bangsa otomatis akan menambah alat transportasi yang dimiliki masyarakatnya, seperti mobil dan motor. Dengan begitu, kecelakaan bermotor akan semakin tinggi dan pengendaranya membutuhkan darah jika mengalami cidera yang cukup parah.
“Memang makin makmur bangsa, makin banyak donor darah. Karena akan semakin banyak terjadi kecelakaan bermotor,” ungkap JK.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh pengurus PMI dan relawan untuk terus meningkatkan kemampuan dalam pelayanan donor darah.
“Beda dengan zaman dulu, orang kenal dengan dukun tapi dukun tak kenal dengan donor darah. Jadi, PMI tugasnya orang sehat membantu orang sakit. Memang sangat penting,” kata JK.
“Di sinilah diperlukan keikhlasan dan semangat tinggi dari pengurus dan relawan PMI. Tanpa itu, orang sakit tak bisa cepat ditangani,” pungkasnya
]]>Sistem non cash transaction atau transaksi tidak tunai tengah digalakkan oleh Pemprov DKI dalam pembayaran beberapa hal, termasuk dalam sumbangan PMI ini. Hal itu, kata Basuki, untuk menghindari oknum pemalsuan kupon PMI yang kerap ada.
“Suka ada oknum cetak kupon palsu. Saya sempat kepikiran tidak ada lagi kupon sehingga kita dukung Bank Indonesia supaya transaksi kontannya kita kurangi,” ujar Ahok saat pengukuhan Panitia Bulan Dana PMI di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/7).
Dia menegaskan saat ini PMI harus mengurangi transaksi secara tunai sehingga mengurangi adanya calo-calo darah yang ada di PMI. ” PMI juga ke depan harus ada kerjasama dengan bank. Lalu darah juga tidak ada lagi calo-calo dan permainan di PMI,” kata dia.
Kegiatan Bulan Dana PMI itu sendiri akan dilaksanakan selama enam bulan, yakni dari tanggal 17 Juli 2014 hingga 17 Januari 2015. Ketuanya sendiri untuk DKI kali ini diketuai Asisten Sekda Bidang Kesehatan Masyarakat DKI Bambang Sugiyono.
Ketua PMI Provinsi DKI, Rini Sutiyoso pun mengharapkan agar pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun ini dapat menggali lebih banyak potensi dan kepedulian masyarakat terhadap program PMI.
Tahun lalu, kegiatan Bulan Dana PMI mencapai Rp 18,5 miliar dan tahun ini pelaksanaannya pun masih menggunakan kupon dengan nominal Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 3.000, Rp 2.000, Rp 1.000, dan Rp 500.
“Dengan kebersamaan ini, kami yakin semua masalah yang timbul dapat teratasi dengan baik,” kata Rini.
JK dalam event nasional yang dipusatkan di Kota Semarang dan dihadiri sekitar 750 undangan, meresmikan dua titik Pusat Pelayanan Bencana Regional PMI Wilayah Bagian Tengah & PMI Wilayah Kalimantan.
Hadir mendampingi JK, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin dan Mr. T Tuaba Ketua Pengurus Red Cross Singapura, Walikota/Bupati se-Jateng. Serta 700 Ketua PMI se-Indonesia dan Jateng.
Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengungkapkan dengan diresmikan dua gedung pusat pelayanan bencana yang megah dan indah ini, maka ada semangat besar untuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
“Pak JK bisik-bisik, Pak Gub ini yang paling baik diseluruh di Indonesia. Ada banyak PR yang harus dikerjakan. Perjuangan ini seperti merahnya darah bukan merahnya partai politik. Ini bagian dari spirit kemanusiaan. Ada bencana kekeringan. Kegiatan sanitasi juga akan muncul maka dokter yang hadir di sini kami imbau untuk bisa membantu persoalan-persoalan yang ada di Indonesia, khususnya di Jateng saat ini,” ungkapnya.
Ganjar berharap dengan kemegahan gedung pusat layanan bencana PMI ini, maka semakin besar semangat yang harus bergelora dalam menolong sesama.
“Makin megah gedung ini, makin semangat kita menolong tidak akan ada rasa lelah bagi relawan. Tidak hanya donor darah, save and rescue juga akan datang dan membantu. Banyak skill yang masuk alhamdulillah,” ungkapnya.
Ganjar juga mengungkapkan dengan keberadaan JK sebagai Ketua Umum PMI yang merupakan bisnisman sekaligus sebagai seorang tokoh negarawan, maka diharapkan PMI ke depan semakin maju dan mantap.
“Pak JK tidak hanya bisnisman, tapi juga calon Wapres. Ada tangan bisnis dan ada tangan pemerintahan yg memimpin dan memimpin lagi. Pimpinan beliau aura marwahnya sampai masuk PMI. Maka kalau PMI seperti ini bosnya juga ok! Ada banyak aktivitas yang bisa dikelola PMI untuk Indonesia. Akan banyak aktivitas yang dilakukan dan ada banyak persoalan yang ditangani PMI. Daripada perang lebih baik saling menolong,” tuturnya.
Ketua Panitia Budi Atmodiputro secara khusus peringatan tahun ini sangat istimewa karena keluarga besar PMI mengantarkan putra terbaik kembali dapat kepercayaan sebagai pimpinan nasional Wapres Indonesia untuk kedua kalinya.
“Juga pertama bagi 189 anggota palang merah dan bukan sabit merah sedunia. PMI bangga dan terhormat karenanya. Tahun ini secara khusus dipusatkan di Jateng karena berbagai pertimbangan. Pertama, sebagai mengenang jasa pahlawan bangsa di Semarang terhadap korban perang kles kedua. Kedua, sebagai penghargaan PMI 35 kab/kota se-Jateng yang membanggakan di tingkat nasional. Ketiga, di depan berdiri pusat layanan bencana wilayah bagian tengah. Hasil kerjasama nasional dan internasional bersama Singapore Red Cross Society. Serta Pusat Pelayanan Bencana berada di Kalimantan,” ungkapnya.
Selain meresmikan dua titik Pusat Layanan Bencana PMI, juga diserahkan sebanyak 500 buah perlengkapan baby kids kepada lima kabupaten di sekitar bencana Gunung Slamet yang diserah terimakan kepada; Ketua PMI Tegal, Ketua PMI Pemalang, Ketua PMI Brebes, Ketua PMI Banyumas dan Ketua PMI Purbalingga. Masing-masing PMI menerima 100 buah baby kids yang akan disampaikan ke warga yang terdampak bencana aktivitas Gunung Slamet.
]]>Penyisiran dimulai dari bantaran Sungai Bengawan Solo, di daerah Bacem, Grogol, Sukoharjo hingga jembatan Jurug Solo. Di daerah tersebut tim kesehatan PMI Cabang Solo memeriksa sebanyak 126 warga. Selain bantaran Bengawan Solo, pemeriksaan kesehatan juga dilakukan bantaran rel kereta api. Penyisiran meliputi Kelurahan Sangkrah, wilayah Joglo, Kadipiro, Purwosari dan berakhir di Jurug. Di keempat wilayah tersebut, mereka memeriksa sebanyak 86 pasien.
“Pasien yang kita periksa rata-rata mengeluhkan sakit ringan, seperti masalah pencernaan, sakit kepala, hingga badan pegel linu. Mereka langsung kita beri perawatan dan diberi obat,” ujar Kepala Markas PMI Cabang Solo, Tri Wuryanto, Senin (22/9).
Pemeriksaan yang sama dilakukan terhadap ribuan warga Kelurahan Jagalan, Semanggi, Serengan, Brengosan, Purwosari, Laweyan, Nayu Barat dan Banyuanyar pada Rabu (17/9) lalu. Dalam blusukan itu mereka membawa 10 dokter, 20 perawat dan 100 relawan. Mereka memeriksa warga yang mengeluhkan sakit, dan langsung diberikan pengobatan.
“Dari hasil pemeriksaan itu berdasarkan rekomendasi tim dokter, ada beberapa warga yang harus kita rujuk ke rumah sakit,” katanya.
Menurut Wuryanto, kunjungan langsung tim kesehatan PMI ke wilayah bantaran sungai, rel dan kawasan terpencil lainnya tersebut dilakukan dalam rangka peringatan HUT PMI ke-69. Dia beralasan, warga yang tinggal di sejumlah daerah itu jarang tersentuh layanan kesehatan.
]]>